HilangnyaIdentitas Suatu Negara. 8 November 2015 16:35 Diperbarui: 8 November 2015 16:40 1514 1 0. +. Lihat foto. Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi dewasa ini mendapat tantangan yang sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The Capitalis
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ABSTRAKIdentitas nasional dalam era globalisasi sekarang ini sudah mengalami kemrosotan dari nilai-nilainya yang merupakan akibat dari lajunya arus globalisasi, sehingga proses masuknya budaya asing kedalam budaya asli bangsa sudah tidak dapat dikendalikan budaya asing dan budaya asli bangsa bercampur suatu bangsa merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan jati diri sebuah bangsa ataupun Negara yang pada prinsipnya identitas itulah yang sedikit banyak menandakan eksistensi sebuah bangsa di lingkungan internasional. Adapun di era globalisasi sekarang ini, menuntut penyesuaian-penyesuaian strategis bagi setiap negara atau bangsa,agar dapat mempertahankan eksistensinya sebagai sebuah negara yang benar-benar berdaulat di mata dunia. Demikian halnya dengan identitas nasional suatu bangsa juga harus mempertahankan agar tidak mengalami pergeseran nilai. Kata kunci Identitas Nasional Di Era Globalisasi ABSTRACTNational identity in the current era of globalization has experienced a decline in its values which is a result of the swift flow of globalization, so the process of entry of foreign cultures into the nation's original culture can no longer be controlled. As a result, foreign culture and national culture are identity of a nation is a very important factor in determining the identity of a nation or country, which in principle is an identity that more or less indicates the existence of a nation in an international environment. As for the current era of globalization, demands strategic adjustments for each country or nation , in order to be able to maintain its existence as a country that is truly sovereign in the eyes of the world. Likewise, the national identity of a nation must also maintain so as not to experience a shift in National Identity in the Era of Globalization Baca juga Identitas Nasional Antara Budaya dan sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal - Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan - Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah - olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah - olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada kehidupan sehari - hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi. Identitas Nasional, Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan Nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan.[1] Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara faktor - faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa. Faktor - faktor obyektif itu penting, namun unsur yang terpenting ialah kemauan bersama yang hidup nyata. Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme. Yakni suatu paham yang memberi ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan yang mewajibkan dirinya untuk mengilhami segenap anggauta-anggautanya. Nasionalisme menyatakan bahwa Negara kebangsaan adalah cita dan satu - satunya bentuk sah dari organisasi polotik dan bahwa bangsa adalah sumber dari pada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.[2] Arti menyeluruh dari Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.[3] Berdasarkan pengertian di atas maka tiap bangsa memiliki Identitas masing - masing, antara bangsa satu dengan yang lain memiliki ciri khas yang berbeda - beda, untuk menjadi pandangan tentang jati diri yang sebenarnya yang dimiliki bangsa tersebut. Identitas Nasional merupakan suatu jati diri suatu bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Identitas nasional Indonesia terbentuk oleh beragam unsur, fisik dan juga non fisik. Salah satunya yang melekat pada bangsa Indonesia ialah sebutan suatu bangsa yang majemuk. Kemajumukan dari bangsa Indonesia ini tercermin pada bhineka Tunggal Ika yang ada pada simbol nasional Burung Garuda dengan lima simbol yang mewakili sila-sila pada dasar negara yaitu Pancasila. Kemajemukan ini adalah perpaduan dari bermacam-macam unsur yang menjadi inti indentitas Indonesia. Yakni Sejarah, Agama, Kebudayaan, Suku dan Nasional merupakan " manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa nasion dengan ciri khasnya, yang membuat berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya"Koenta Wibisono 2005. Hawley Nation-state adalah suatu bangsa yang mempunyai bangunan politik seperti ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial pemerintah yang sah, pengakuan bangsa lain, dan sebagainyaDean A. Mix dan Sandra M. Secara hukum peraturan tentang kewarganegaraan merupakan suatu konsekuensi lnagsung dari perkembangan nasionalismKoemiatmante Soepraptowiro. Dalam bukunya yang berjudul "The Capitalis Revolution" ideologi kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu persatu menjadi sistem internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang sosial, politik, dan kebudayaanBerger. Ciri khas suatu bangsa yang ialah lokal genius dalam menghadapi tantangan dan respon. Jika tantangan besar sementara respon kecil maka bangsa tersebut akan punah. Namun apabila tantangan kecil sementara respon besar maka bangsa tersebut akan berkembang menjadi bangsa yang kreatifToyanbee.Sejarah mencatat, sebelum menjadi negara atau bangsa nation state, Nusantara pernah mengalami kejayaan yang gemilang. Dua kerjaan bersar yakni Majapahit dan Sriwijaya yang dikenal sebagai pusat dari kekuasaan di Nusantara yang memiliki pengaruh menembus batas teritorial, dimana kedua kerajaan ini berdiri. Semangat juang masyarakat Nusantara dalam mengusir penjajah dari tanah kelahirannya, sudah menjadi ciri khas tersendiri untuk cikal bakal bangsa Indonesia yang selanjutnya akan menjadi salah satu unsur pembentukan identitas nasionalnya sebagai bangsa yang tidak mudah menyerah. Ini tercermin pada konstitusi Indonesia dimana Pembukaan UUD 1945 secara khusus menyatakan bahwa dukungan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan setiap bangsa di atau kebudayaan yang menjadi unsur-unsur identitas nasional memiliki tiga unsur untama, yakni akal budi, pengetahuan dan peradaban. Akal budi bangsa Indonesia terlihat pada keramahan serta kesantunan orang Indonesia yang sudah dikenal di dunia. Selanjutnya ialah unsur indentitas pengetahuan bisa kita lihat dari kekayaan penampilan bansa Indonesia sebagai bangsa maritim, dari berbagai bangunan candi yang beraneka ragam dan kapal pinisi merupakan unsur indentitas pengetahuan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain di dunia. Adapun unsur identitas peradabannnya terlihat pada dasar negara yaitu Pancasila yang menunjukan kekuatan atas nilai-nilai yang sangat STRATEGI MEMPERTAHANKAN IDENTITAS Identitas Nasional Dalam Era GlobalisasiGlobalisasi saat ini bergerak dengan sangat cepatnya,kemajuan teknologi informasi serta komunikasi menyebabkan hubungan antar manusia menjadi sangat cepat dan tanpa batas. Setiap orang bisa berbicara dan bertatap muka dengan berbagai masyarakat dari berbagai belahan dunia lainnya. Dengan adanya nkemajuan dibidang teknologi dan informasi mempengaruhi keberadaan bidang-bidang lain. Misalnya bisnis, tr5ansportasi, pembangunan, pendidikan, budaya. Pengaruh dari adanya kemajuan ini memudahkan proses transaksi bisnis dan tranportasi maka secara otomatis akan memudahkan masuknya budaya-budaya asing yang akan mempengaruhi nidentitas juga Lunturnya Identitas Nasional Bangsa IndonesiaDalam identitas nasional, budaya adalah salah satu faktor penentu jati diri bangsa. Pada saat ini budaya local daerah perlahan-lahan mulai berubah dan bahkan ada bagian tertentu yang hilang, ini terlihat secara perlahan-lahan masyarakat cenderung berpikir dan menerapkan budaya nasional dalam tata kehidupan secara format bisnis yang dibangunnya. Seperti beberapa menu makanan dan tata budaya local mulai terasa asing diterapkan, seperti model keputusan ke daerah mulai ditinggalkan dan dipakai format budaya nasional, padahal kearifan budaya daerah juga mampu menyelesaikan berbagai macam atau kebudayaan yang menjadi unsur-unsur identitas nasional memiliki tiga unsur untama, yakni akal budi, pengetahuan dan peradaban. Akal budi bangsa Indonesia terlihat pada keramahan serta kesantunan orang Indonesia yang sudah dikenal di dunia. Selanjutnya ialah unsur indentitas pengetahuan bisa kita lihat dari kekayaan penampilan bansa Indonesia sebagai bangsa maritim, dari berbagai bangunan candi yang beraneka ragam dan kapal pinisi merupakan unsur indentitas pengetahuan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain di dunia. Adapun unsur identitas peradabannnya terlihat pada dasar negara yaitu Pancasila yang menunjukan kekuatan atas nilai-nilai yang sangat majemukB. Strategi Mempertahankan Identitas NasionalDalam arus globalisasi ada begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh berbagai negara, maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuik mempertahankan identitas nasional yang merupakan jati diri bangsa, diamtaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya, dan bela Mengembangkan NasionalismeNasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembalu dari budaya yang telah memberi identitas sebagai anggota dari suatu masyarakat bangsa-bangsa. Secara umum, nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhdap tanah air, termasuk segala aspek yang terdapat di dalamnya. Dari pengertian tersebut ada beberapa sikap yang bisa mencerminkan sikap nasionalisme, yaituMenggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri, karena bisa menambah rasa cinta dan bangga akan hal yang dibuat oleh tangan-tangan kreatif perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini, bisa dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan membaca, menonton, mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa ini lahir. Hal ini bertujuan untung membangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada dari masing-masing dalam semua bidang misalkan dari bidang olahraga, akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa bangga dan sikap rela berkorban demi tiga aspek penting yang tidak dapat dilepsskan dalam konteks nasionalisme yaituPolitik, Nasionalisme Indonesia bertujuan menghilangkan dominasi politik bangsa asing dan menggantinya dengan system pemerintahan yang berkedaulatan ekonomi. Nasionalisme Indonesia muncul untuk mennghrntikan eksploitasi ekonomi asing dan membsngun masyarakat baru yang bebas dari kemeralatan dan Nasinalisme Indonesia bertujuan menghidupkan kembali kepribadian bangsa yang harus diselaraskan dengan perubahan zaman Dengan demikian, mengembangkan sikap nasionalismecinta tanah air akan dengan sendirinya telah mempertahankan dan melestarikan keaslian dari bangsanya,termasuk budaya atau kebiasaan, karakter, sifat-sifat produk dalam negri dan adat istiadat dalam suku jati diri bangsa Indonesia dapat dilaksanakan melalui jalur formal maupun informal. Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai peran sangat yang sangat besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangsa Indonesia ialah memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budayanya masing-masing merupakan kekayaan yang sangat berharga didalam pembentukan bangsa Indonesia yang multikultur. Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan jati diri bangsa, peran pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan keknyaan nasional dari masing-masing budaya ini sejalan dengan penuturan syamhil dalam tulisannya yang ditampilkan di blog-nya bahwa salah satu upaya untuk mengembalikan dan mengembangkan identitas nasional adalah melalui bidang pendidikan. Socrstes menegaskan bahwa pendidikan merupakan proses pengembangan manusia kearah kearifanWisdom,pengetahuan knowledge,dan etika conduct, dua fenomena mengapa pendidikan adalah pertama dan BudayaSeseorang yang disebut berbudaya adalah seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup didalam kebudayaan tersebut. Budaya merupakan salah faktor penentu jati diri pengertiannya, budaya adalah hasil karya cipta manusia yang telah dihasilkan dan telah dipakai dan diterapkam dalam kehidupan dalam waktu yang lama, akan mempengaruhi pembentukan pola kehidupan masyarakat, seperti kebiasaan rajin ini berpengaruh secara jangka panjag, sehingga sudah melekat dan terpatri dalam diri pada kenyataannya budaya indonesia sekarang ini mulai menghilang karena pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia, untuk itulah perlu adanya pembangunan kembali jati diri dan budaya bangsa dan negara,ada dua hal utama yang harus dilakukanMerevitalisasi kedaulatan politik, ekonomi dan budaya agar berada pada jalur yang benar sesuai dengan hakikat bangsa yang merdeka sehingga bangsa kita mampu mandiri dan bermatabatMendorong political will penyelenggaraan negara, baik eksekutif maupun legislatif untuk membangun dan menjabarkan kembali nilai-nilai dan semangat kebangsaan disetiap hati nurani pembangunan diatas, pembangunan dalam bangunan-bangunan budaya seperti rumah adat, dan lain seagainya juga perlu diperhatikan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada di indonesia. Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan melestarikan budaya bangsa, dapat memperkokoh identitas nasional itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan nilai-nilaibudaya masyarakat akan lebih cenderung melekat dan Bela NegaraPasal 27 ayat 3 UUD 1995 berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut menunjukan bahwa bela negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara, ini membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah Mempertahankan Identitas NasionalIdentitas nasional indonesia meliputi apa yang dimiliki bangsa indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan alam indonesia, kependudukan indonesia, dan pertahanan keamanan. Baca juga Bagaimana Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan Identitas Nasional?Menghadapi identitas nasional, bangsa indonesia sendiri masih kesulitan dalam menghadapi kesulitan dalam menghadapi masalah bagaimana untuk menyatukan negara yang mempunyai banyak sekali kelompok etnis, yang memiliki pengalaman yang berbeda dari satu wilayah kewilayah lainnya. Namun saat ini masyarakat indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya. Karena kebiasaan ataupun budya masyarakat kita telah bercampur degan kebiasaan dan budaya-budaya identitas nasional itu antara lain pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat seperti adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan. Lambang-lambang yang menjad ciri bangsa dan negara seperti bendera, bahasa, dan lagu globalisasi yang demikian pesatnya, ternyata mampu mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi sebagai prenyebab merosotnya nilai-nilai budaya asli bangsa. Masyarakat budya tidak lagi memperhatikan budayanya sendiri aalagi punya keinginan dan dorongan untuk melestarikannya. Mereka cenderung mengadopsi dan menerapkan budaya asing dan mengabaikan budaya sendiri,budaya yang asli dianggap kuno dibandingkan dengan budaya asing yang dianggap lebih dan pemikiran seperti inilah yang membuatmenurunya nilai-nilai kebudayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identintas bangsa yang Tannas IndonesiaAsas ketahanan nasioal indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai pancasila, UUD1945,dan wawasan Nusantara,yang terdiri dari Asas kesejahteraan dan KeamananKesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan keamanan sistem kehidupan nasional tidak akan dapat Komprehensif Integral atau Menyeluruh TerpaduSistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan masyarakat,berbangsa,dan Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar ke DalamMawas kedalam bertujuan menumbuhkan hakikat sifat dan kondisi khidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proposional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit. b. Mawas ke LuarMawas keluar bertujuan untuk mendapatkan antisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negri dan menrima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan degan dunia KekekluargaanAsas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehiduoan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas inimengangkat adanya perbedaan, perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling Ketahanan Nasional IndonesiaMandiriKetahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketngguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas integritas, dan kepribadian nasional tidaklah tetAp , ia dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, serta lingkungan pembinaan ketahanan nasional indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasiaonal indonesia makin tinggi pula kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negar dan KerjasamaKonsepsi dan ketahanan nasional indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antaragonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif,kerjasama,serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa. KesimpulanIdentitas nasional dalam era globalisasi sekarang ini sudah mengalami kemrosotan nilai-nilai yang merupakan akibat dari lajunya arus globalisasi sehingga proses masuknya budaya asing kedalam budaya asli bangsa .Untuk menyikapi hal tersebut perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional dianggap penting untuk dipertahankan karena alas an berikut Identitas nasional merupakan jati diri sebuah bangsa yang merdekaIdentitas nasional menjadi faktor utama yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain Daftar pustaka 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama 1 2 3 4 5 6 7 Lihat Humaniora Selengkapnya
E Dari yang berpandangan negatif, menganggap bahwa globalisasi tidak banyak manfaatnya atau bahkan merugikan. Investasi dalam bentuk penanaman modal asing akan menguras sumber daya yang dimiliki oleh suatu bangsa dengan manfaat paling besar justru tidak dinikmati oleh bangsa tersebut. 10
[ 8/10/2015] Tidak lama lagi kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA. Namun hingga saat ini, perspektif masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA ini belum sama. Ada yang menghadapi positif, ada pula yang negatif. Perbedaan perspektif ini terjadi baik di tataran pemerintahan maupun masyarakat. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, MA., saat mengisi kuliah umum bertema “Peluang dan Tantangan Indonesia Menghadapi Komunitas ASEAN 2015” di Aula FISIP Universitas Halu Oleo Kendari, Rabu 7/10 kemarin. Foto oleh Purnomo Sidik* “MEA di Indonesia perspektifnya belum sama, karena ada yang pro ada yang kontra. Ada yang melihatnya pesimis dan ada yang melihatnya optimis,” tutur Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad yang juga merupakan dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Unpad, Dr. Arry Bainus, MA., saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Universitas Halu Oleo UHO, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu 7/10 kemarin. Kuliah umum bertema “Peluang dan Tantangan Indonesia Menghadapi Komunitas ASEAN 2015” ini diselenggarakan di Aula FISIP UHO. Orang-orang yang optimis melihat bahwa MEA ini menjanjikan dan memiliki potensi luar biasa terhadap perkembangan sumber daya manusia dan produk hasil karya Indonesia. Saat ini, sudah semakin banyak orang yang sadar mengenai pentingnya tenaga kerja profesional dan perlunya kepakaran. Misalnya, semakin dihargainya tenaga perawat dari Indonesia. Sementara orang yang melihat dari sisi negatif, melihat bahwa MEA ini akan menjadikan Indonesia sebagai pasar yang besar, karena kita memiliki potensi wilayah dan penduduk yang besar. Akan semakin banyak produk luar negeri dan tenaga profesional luar negeri yang masuk ke Indonesia, dan dikhawatirkan akan mematikan potensi SDM dalam negeri karena tidak mampu bersaing. Kepada para mahasiswa UHO Kendari ini, Dr. Arry pun menyarankan ada yang meneliti secara khusus mengenai kesiapan pemerintah dan masyarakat Kendari dalam menghadapi MEA. Bagaimana pun perspektif masyarakat mengenai MEA, kita tetap tidak bisa menghindari dan harus siap menghadapi MEA di penghujung Desember 2015 ini. Hal yang sama pun terjadi ketika kita menghadapi globalisasi. Menurut Dr. Arry, tidak ada satu negara pun yang dapat menghindari globalisasi, bahkan untuk negara tertutup sekalipun. Korea Utara misalnya, meski merupakan negara tertutup, tapi negara ini tetap membutuhkan barang dan tenaga ahli dari luar negerinya. “Globalisasi itu jangan dimaknai sebagai sesuatu hal yang dianggap westernisasi. Globalisasi itu kita harus sepakati bahwa itu adalah suatu proses dimana dunia ini menjadi satu, karena adanya mobilisasi manusia dan ide, dan teknologi,” ujar dr. Arry. Sebagai sesuatu yang tidak bisa dihindari, maka globalisasi harus disikapi secara bijak. Yakni, apabila ada nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut, maka semestinya kita hindari. Apabila ada nilai-nilai baik untuk Indonesia, maka dapat kita terapkan. Hal ini pun pernah dilakukan oleh para pendiri bangsa ini dulu, diantaranya adalah ketika perumusan Pancasila. Dr. Arry menjelaskan bahwa Pancasila merupakan hasil pemikiran-pemikiran para founding father yang sudah membaca pemikiran-pemikiran dari luar. Bukan hanya menyikapi secara bijak, Indonesia bahkan harus bisa menyumbang pada globalisasi. Dr. Arry mencontohkan mie dari China yang kini sudah mengglobal, sementara tidak ada makanan dari Indonesia yang mengglobal. “Dengan cara seperti apa? Kita harus menjadi bangsa yang kreatif. Bisa bangsa yang mendobrak semua benteng-benteng yang seolah-olah kemajuan itu dari luar,” paparnya.* Laporan oleh Artanti Hendriyana / eh
Dalammakalah ini diuraikan tentang Pengaruh Globalisasi terhadap nilai moral suatu bangsa, mencakup tentang Pengaruh Positif, dan cara Menanggulangi pengaruh Negatif Globalisasi. Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih banyak kekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua kearah
Jakarta - Detikers apakah kalian mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi? Globalisasi adalah suatu proses tatanan yang mendunia dan tidak mengenal batas hakikat, globalisasi adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan oleh seseorang atau sekelompok orang di sebuah wilayah, kemudian ditawarkan untuk diikuti bangsa lain. Kemudian setelah gagasan tersebut diterima, maka akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh memahami apa yang dimaksud dengan globalisasi, ternyata globalisasi memiliki dampak terhadap kehidupan sosial dampaknya? Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari laman KemdikbudDampak Positif Globalisasi1. Perubahan Tata Nilai dan SikapGlobalisasi menyebabkan terjadinya perubahan tata nilai sosial budaya seperti cara hidup, pola pikir, maupun ilmu pengetahuan, dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju. Misalnya adalah meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan TeknologiBerkembangnya ilmu pengetahuan dapat ditandai dengan kehidupan sosial ekonomi yang lebih produktif, efektif, dan efisien. Selain itu juga ada kemajuan di bidang teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi, memudahkan kehidupan manusia, misalnya mobilitas tinggi, karena jarak tempuh dalam bepergian dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih cepat, mudah memperoleh informasi dan ilmu Kehidupan Menjadi Lebih BaikKehidupan dapat menjadi lebih baik dengan globalisasi. Hal ini ditandai dengan meningkatnya turisme dan pariwisata menjadi itu globalisasi juga membantu memperluas pasar produk dalam negeri. Hal ini merupakan pertanda positif karena produksi dalam negeri dapat bersaing di pasar internasional. Pada akhirnya kehidupan menjadi lebih baik dan pembangunan negara menjadi Negatif Globalisasi1. Lunturnya Nilai Budaya AsliLunturnya budaya asli dapat ditandai dengan hal-hal berikut- Menggerus nilai-nilai budaya asli seperti lunturnya gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir Cara berpakaian bangsa barat masuk ke dalam budaya Meniru perilaku yang buruk dan Memberi salam tergantikan cium pipi kanan dan kiri yang dikenalkan budaya Meniru cara berpakaian idola dari luar yang bertentangan dengan gaya berpakaian di Perubahan Gaya HidupAdapun perubahan gaya hidup mencakup- Individualistis, yaitu mementingkan diri Pragmatis, yaitu melakukan kegiatan yang menguntungkan Materialistis, yaitu mengukur suatu sikap dengan Hedonism, yaitu sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan Konsumtif, yaitu pola konsumsi yang melebihi Sekuler, yaitu mementingkan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai Terjadi eksploitasi sumber-sumber daya alam yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan polusi limbah apa yang dimaksud dengan globalisasi seperti yang dijelaskan di atas ya detikers! Sesuaikan globalisasi dengan nilai-nilai kita ya! Simak Video "Ancaman Krisis Pangan Global & Dampak Perang di Ukraina" [GambasVideo 20detik] atj/lus
pmRN. ehj0xgru8i.pages.dev/122ehj0xgru8i.pages.dev/90ehj0xgru8i.pages.dev/65ehj0xgru8i.pages.dev/41ehj0xgru8i.pages.dev/339ehj0xgru8i.pages.dev/415ehj0xgru8i.pages.dev/160ehj0xgru8i.pages.dev/326
jika suatu bangsa menolak globalisasi maka bangsa tersebut akan